Search this blog


Home About Contact
Selasa, 29 April 2008

TEKHNOLOGI  

Orang Indonesia memang aneh,ya itu juga gimana orangnya sich....., kalau ada tekhnologi baru masing-masing berlomba untuk memilikinya tanpa peduli fungsi dan gunanya. Sehingga fungsi tekhnologi itupun berubah menjadi ajang untuk gaya-gayaan, trend ataupun kesombongan. Hand phone misalnya, anak SMP sekarang sudah dibilang ketinggalan zaman kalau nggak bawa hand phone. Padahal sih, hand phonenya sendiri cuma untuk pajangan untuk kirim-kirim SMS & miskolin orang, lalu setelah pulsanya habis lantas bingung bagaimana merayu bokap-nyokap biar dapat suntikan dana untuk ngisi pulsa. Begitu juga, dengan Internet yg semula terutama ditujukan untuk mempermudah transaksi bisnis, oleh kita disini ... telah berubah fungsinya sebagai lahan ngobrol (chatting) dan lahan perusak moral yg tinggal “klik” lalu muncul deh, wanita or pria tanpa busana. Lalu kita pun senyum-senyum sendiri melihat bagaimana badan sensor tak berkutik sama sekali untuk mensensornya. Memang sih, nggak semua orang Indonesia, tapi YOU KNOW-lah ? berapa jumlah mereka. YOU KNOW juga kan ? berapa banyak orang yg hand phonenya terbilang canggih, tapi fasilitas kecanggihannya itu mubazir karena nggak digunakan ?

Yang untung sih, produsen hand phone. Bisa jadi, mereka sedang tertawa melihat kita disini yg bukannya haus tekhnologi, tapi kaget akan tekhnologi. Sehingga ketika produk hand phone baru muncul, kita pun tanpa pikir panjang membelinya meskipun fasilitasnya nggak jauh beda sama produk terdahulu. Karena bukan masalah fasilitas, yg penting gaya dulu, gitu. Sebenarnya ini masalah gengsi atau norak sih ? nggak taulah, sepertinya cuma hati nurani kita yg bisa menjawabnya & lagian percuma dong kalau kita dititipin otak kalau nggak dipakai untuk berpikir. Kalau emang, ini masalah gengsi apa itu salah ? Nggak, sama sekali nggak salah. Karena salah atau tidaknya itu ... kan dasarnya undang-undang, hukum & pancasila. Dari sisi hukum memang tidak salah, begitu dari kaca mata hak asasi manusia. Tapi dari kaca mata sejarah, ada pergeseran moral yg drastis. Silahkan tengok sedikit masa lalu, lihatlah bagaimana tetesan air mata dan darah pejuang kita yg saat itu masih muda sudah berpikir tentang negara, bersumpah untuk Indonesia yg semua itu untuk sebuah warisan yg bernama : KEMERDEKAAN ! dan apa yg kita lakukan sekarang ? “sibuk mengurusi gengsi dan gaya sementara disisi lain bangsa ini sedang stuck.”

Memang, saat ini berbeda dengan masa perjuangan dulu. Kemerdekaan telah diraih, namun penjajah belum benar-benar pergi. Penjajahan moral & mental masih berlanjut, belum lagi penjajahan ekonomi & politik. Akankah kita terus bersibuk ria mengurusi gengsi dan gaya serta membiarkannya menjadi PR untuk generasi nanti, seharusnya kita malu pada darah dan air mata pejuang kita.

What next?

You can also bookmark this post using your favorite bookmarking service:

Related Posts by Categories



0 komentar: to “ TEKHNOLOGI